Kupasa Tajam HP Panggabean: Adat Batak Bukan Sekadar Ritual, PT TPL Harus Digugat Rp1 Triliun per Kabupaten
JAKARTA TIMUR, RajindoNews.com - Suara lantang disampaikan Dr. HP Panggabean, SH., MH., saat tampil dalam Kupasa Tajam Podcast yang digelar di Universitas Mpu Tantular, Lantai 5, Jl. Cipinang Besar No. 2, Jakarta Timur, Pada Kamis (25/9/2025).
Penulis sekaligus pemerhati budaya Batak itu menegaskan bahwa adat Batak bukan hanya ritual atau seremonial, melainkan filosofi hidup yang mengajarkan solidaritas, keadilan, dan tanggung jawab sosial.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung persoalan hukum adat yang berkaitan dengan konflik agraria antara PT Toba Pulp Lestari (TPL) dan masyarakat hukum adat Batak. Dengan nada tegas, HP Panggabean menyatakan PT TPL harus digugat secara perdata dan ditutup. "PT TPL harus mengganti kerugian masyarakat akibat penggundulan hutan alam sebesar Rp1 triliun per kabupaten," ucapnya.
Menurutnya, kerusakan lingkungan di kawasan Danau Toba akibat operasi PT TPL bukan sekadar isu ekologis, melainkan bencana sosial. Sawah menjadi kering, mata air hilang, banjir bandang dan tanah longsor kerap melanda, bahkan suhu udara meningkat drastis di siang hari. Lebih jauh, ia menegaskan bahwa yang paling parah adalah terjadinya perampasan tanah adat milik masyarakat Batak yang diwariskan turun-temurun sejak sebelum Indonesia merdeka.
Santiamer Sialoho, host Kupasa Tajam Podcast, menggali lebih dalam sisi reflektif dari buku terbaru HP Panggabean yang membahas nilai-nilai luhur adat Batak. Dalam diskusi hangat itu, Panggabean menyoroti pentingnya prinsip marsiadapari (gotong royong), somba marhula-hula (hormat kepada orang tua), serta nilai kebersamaan sebagai pedoman hidup masyarakat modern. “Buku ini bukan hanya catatan, tapi ruang dialog antara generasi muda dengan warisan leluhur,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Tarnama Podcast, Budi Sinambela, menilai kehadiran tokoh adat seperti HP Panggabean memberi angin segar dalam menjaga eksistensi budaya Batak. "Podcast ini diharapkan memberi inspirasi, khususnya bagi masyarakat Batak, untuk tidak hanya membaca dan mendengar, tetapi juga menghidupi nilai adat dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai tradisi dan budaya hilang, karena itu warisan abadi bagi generasi kita," ujarnya.
Lewat ruang dialog ini, Kupasa Tajam Podcast bukan hanya menyuarakan budaya, tetapi juga menyampaikan kritik tajam terhadap ketidakadilan yang menimpa masyarakat adat. Pesan yang mengemuka jelas: adat Batak harus dirawat sebagai identitas bangsa, sekaligus menjadi kekuatan moral dalam memperjuangkan keadilan sosial. (DG)
Posting Komentar