Relawan JAGA Kritik Bupati Jeje: 'Jangan Hanya Omon-Omon'
BANDUNG BARAT, RajindoNews.com – Gelombang unjuk rasa dari berbagai elemen masyarakat terkait dugaan korupsi dan penyalahgunaan kewenangan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus bergulir. Di tengah situasi memanas ini, Relawan JAGA (Jaringan Pencegahan Korupsi) menilai respons Bupati KBB, Jeje Ritchie Ismail, terlalu lamban dan bersifat reaktif.
Jachja Taruna Djaja (JTD), perwakilan Relawan JAGA, menilai bahwa Bupati Jeje seharusnya tidak menunggu situasi semakin panas baru mengeluarkan pernyataan resmi melalui siaran pers. Menurutnya, aksi unjuk rasa yang menyoroti dugaan praktik korupsi, jual-beli jabatan, hingga permainan proyek sudah terjadi berulang kali, bahkan sebagian sudah sampai di Kejaksaan Tinggi dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kenapa baru kali ini Bupati Jeje menyatakan sikapnya? Unjuk rasa terkait dugaan korupsi di KBB kan sudah sering terjadi. Sebagai bapak masyarakat Bandung Barat, seharusnya beliau peka sejak awal dan segera membuka ruang dialog,," ujar JTD kepada wartawan, Sabtu (11/10/2025).
Ia menambahkan, sikap tertutup Bupati Jeje justru menciptakan kesan eksklusif yang berpotensi menutup saluran demokrasi.
"Kalau begitu terus, moral politik Jeje bisa jatuh. Jangan hanya menerima laporan dari bawahan tanpa mencari solusi konkret. Kalau tidak paham, ajak staf ahli atau pejabat eselon II untuk berdiskusi. Untuk apa punya birokrat kalau tidak dilibatkan dalam pemecahan masalah?" tegasnya.
Menurut JTD, masyarakat Bandung Barat dikenal kritis terhadap isu ketidakadilan dan memiliki kecintaan yang besar terhadap daerahnya. Namun, sulitnya akses komunikasi dengan pimpinan daerah membuat aspirasi warga tersumbat. "Bagaimana KBB mau maju kalau warganya saja sulit berkomunikasi dengan bupatinya," katanya.
Di akhir pernyataannya, JTD menyarankan agar Bupati Jeje menanggalkan sikap eksklusif dan lebih terbuka terhadap rakyatnya.
"Jadilah bapak masyarakat seperti keluarga sendiri. Terima langsung para pendemo, dan tegaskan komitmen terhadap pemberantasan korupsi. Undang Kapolres dan Kajari untuk bersama-sama membuat komitmen nyata sesuai jargon AMANAH yang dulu dikampanyekan. Jangan hanya omon-omon," tutup JTD tegas. (DG)
Posting Komentar