BOOMS Tolak Hibah, Fokus pada Pendidikan dan Bela Negara di Bandung Barat
BANDUNG BARAT, RajindoNews.com – Organisasi gabungan Barisan Ormas, OKP, LSM, dan Mahasiswa (BOOMS) secara resmi mendeklarasikan eksistensinya dalam sebuah agenda bertajuk “BOOMS Peduli” di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (09/05/2025).
Kegiatan ini dirangkaikan dengan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Quo Vadis Pendidikan di Kabupaten Bandung Barat: Antara Harapan dan Kenyataan” yang digelar di Meeting Room Bakesbangpol KBB. Kepala Dinas Pendidikan KBB hadir sebagai narasumber utama dalam diskusi yang membahas kondisi serta arah kebijakan pendidikan di daerah.
Selain diskusi, BOOMS juga mengadakan aksi sosial dengan menyalurkan bantuan sembako ke panti jompo yang berada di sekitar Masjid As Shiddiq, komplek Pemda KBB. Kegiatan ini menunjukkan komitmen BOOMS terhadap isu-isu sosial dan kemasyarakatan secara langsung.
Dalam pernyataannya, Pupuhu BOOMS, Didin Suhendar, menegaskan bahwa organisasinya tidak akan menerima hibah dalam bentuk apapun. Ia menyebutkan bahwa penerimaan hibah rentan menimbulkan persoalan administratif yang berdampak hukum.
“Kami menolak hibah karena sifatnya sangat rawan. Pertanggungjawaban harus jelas, harus ada SPJ, dan ketika terjadi kesalahan, yang repot bukan hanya penerima, tetapi juga pemerintah daerah dan Kesbangpol saat diaudit BPK,” kata Didin.
Sebagai alternatif, Didin mengusulkan agar pemerintah daerah mengalihkan anggaran hibah kepada program pendidikan karakter dan bela negara, khususnya bagi ormas, OKP, LSM, serta generasi muda. Usulan tersebut disampaikannya kepada Sekretaris Daerah KBB dan Plt. Kepala Bakesbangpol yang turut hadir dalam kegiatan.
Ia juga menegaskan bahwa deklarasi BOOMS bukanlah ajang pencitraan, melainkan bentuk pengukuhan legalitas organisasi yang telah terbentuk sejak tiga tahun lalu dan kini telah terdaftar di Kemenkumham dan Kesbangpol.
“Kami tidak cari panggung. Ini murni agar kami bisa bergerak lebih terarah dan diakui secara hukum,” tegasnya.
Di akhir acara, Didin meminta semua pihak untuk melaporkan jika ada oknum yang mencatut nama BOOMS untuk kepentingan pribadi atau melakukan tindakan intimidatif di lingkungan pemerintah.
“Kalau ada anggota BOOMS yang meresahkan atau mengatasnamakan pribadi, laporkan saja ke satgas premanisme atau APH. Kami tidak akan toleransi,” ujarnya.
Deklarasi BOOMS ini menandai arah baru gerakan sipil di Bandung Barat yang mengedepankan integritas, pendidikan, dan nilai-nilai kebangsaan sebagai fondasi perjuangan sosial. (DG)
Posting Komentar