Pemkot Cimahi Tetapkan Status Tanggap Darurat Sampah, Volume Sampah Capai 570 Ton Pasca Lebaran
CIMAHI,RajindoNews – Pemerintah Kota Cimahi resmi menetapkan status Tanggap Darurat Sampah menyusul meningkatnya volume sampah pasca Idulfitri 1446 H. Data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat lebih dari 570 ton sampah menumpuk di sejumlah Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan area non-TPS di tiga kecamatan.
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, memimpin langsung Apel Siaga Pembersihan Sampah yang digelar serentak di tiga titik utama, yakni TPS Cibeber (Cimahi Selatan), TPS Marimar di belakang Cimahi Mall (Cimahi Tengah), serta TPS Pasar Atas (Cimahi Utara), Senin (21/4/2025).
“Kita berkumpul hari ini untuk menunjukkan komitmen bersama membersihkan lingkungan. Sampah tidak hanya mencemari, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat,” tegas Ngatiyana.
Ia menyebut penumpukan terjadi akibat menurunnya pengelolaan sampah rumah tangga serta terbatasnya kuota pembuangan ke TPA Sarimukti. Akibatnya, banyak TPS melebihi kapasitas, menimbulkan pencemaran udara, risiko banjir karena saluran tersumbat, hingga potensi penyebaran penyakit.
Sebagai langkah penanganan, Pemkot Cimahi menggelar Clean Up Massal selama sepekan, mulai 21 hingga 27 April 2025. Seluruh armada pengangkut dikerahkan, didukung oleh unsur TNI, Polri, Satpol PP, serta tokoh masyarakat.
“Sebanyak 16 truk kita kerahkan khusus untuk TPS Cibeber hari ini. Ini langkah awal menuju Cimahi bebas sampah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ngatiyana mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan solusi jangka panjang dengan membangun unit pengolah sampah berbasis teknologi seperti incinerator dan mesin pemilah. Unit ini nantinya akan menghasilkan residu bernilai guna seperti paving block, sekaligus mengurangi ketergantungan pada TPA Sarimukti.
Ia memperkirakan timbulan sampah Kota Cimahi mencapai 240 ton per hari. Untuk itu, dibutuhkan sedikitnya 12 titik pemasangan incinerator. Pemerintah Kota pun telah mengajukan dukungan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, termasuk permintaan bantuan unit incinerator tambahan.
“Kami sedang ajukan bantuan ke Pemprov agar pengolahan bisa tuntas di dalam kota,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala DLH Cimahi, Chanifah Listyarini, meminta partisipasi aktif warga dalam memilah sampah rumah tangga. Pihaknya akan melibatkan sekitar 1.000 penggerobak sampah yang tersebar di seluruh kelurahan.
“Sosialisasi pemilahan akan kami lakukan kepada para penggerobak. Kami akan terapkan prinsip no pilah, no angkut. Jika sampah tidak dipilah, tidak akan kami angkut,” tegas Chanifah.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya besar mewujudkan Cimahi Zero to TPA, sekaligus meningkatkan kesadaran warga terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.(DG)
Posting Komentar