Cimahi Gelar Skrining dan Terapi Pencegahan TBC di Wilayah Risiko Tinggi
CIMAHI,RajindoNews com - Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) 2025, Dinas Kesehatan Kota Cimahi menggelar kegiatan Penemuan Kasus Aktif (Active Case Finding/ACF) dan Terapi Pencegahan TBC (TPT). Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, 22–25 April 2025, dan menyasar wilayah dengan risiko tinggi penularan TBC.
Selama dua hari pertama, kegiatan dilakukan di Kelurahan Cibeureum. Dua hari berikutnya, sasaran diperluas ke institusi pendidikan dan pesantren di Kelurahan Citeureup.
"Kegiatan hari ini adalah aksi nyata cegah dan temukan TBC di Kota Cimahi. Kami melaksanakan skrining aktif dan TPT di wilayah kantong TBC serta institusi pendidikan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Mulyati, saat meninjau pelaksanaan skrining di MAN Al Musdariyah, Citeureup, Kamis (24/4/2025).
HTBS tahun ini mengusung tema nasional "GIATKAN: Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis dengan Komitmen dan Aksi Nyata". Tema ini menekankan pentingnya aksi konkret dalam upaya eliminasi TBC di masyarakat.
Selama pelaksanaan ACF di dua hari awal, tercatat sebanyak 160 warga menjalani skrining melalui metode paralel yang menggabungkan wawancara gejala klinis dan pemeriksaan rontgen dada portable. Dari hasil tersebut, ditemukan 68 warga dengan indikasi TBC dan selanjutnya dirujuk untuk pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) di fasilitas kesehatan terdekat.
Di Citeureup, target skrining ditetapkan untuk 200 orang. Hingga Kamis (24/4), sebanyak 29 orang telah diperiksa. Satu di antaranya ditemukan memiliki indikasi TBC dan dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan.
Selain skrining aktif, kegiatan ini juga menyasar kontak serumah pasien TBC yang sudah terdiagnosis sebelumnya. Ditemukan beberapa warga tanpa gejala namun tinggal serumah dengan pasien TBC. Mereka termasuk kelompok berisiko tinggi dan menjadi prioritas penerima Terapi Pencegahan TBC (TPT).
TPT sendiri merupakan upaya medis bagi individu yang terinfeksi bakteri TBC namun belum menunjukkan gejala. Terapi ini bertujuan mencegah berkembangnya penyakit TBC aktif yang berpotensi menular, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan daya tahan tubuh rendah.
"Kita semua, termasuk media, perlu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penanggulangan TBC. Penyakit ini bisa disembuhkan. Pemeriksaan dan pengobatan tersedia gratis di seluruh puskesmas di Kota Cimahi," tutup Mulyati. (DG)
Posting Komentar