Bupati Bandung Dadang Supriatna Kembali Gelar Rembug Bedas di Kecamatan Cikancung
KAB.BANDUNG,RAJINDONEWS – Mengakhiri tahun 2024, Bupati Bandung Dadang Supriatna didampingi jajaran asisten dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kembali melaksanakan program Rembug Bedas di tiga desa di Kecamatan Cikancung, Senin (30/12/2024).
Rembug Bedas kali ini berlangsung di Desa Tanjunglaya (Rembug Bedas ke-205), Desa Cikancung (Rembug Bedas ke-206), dan Desa Cihanyir (Rembug Bedas ke-207). Kegiatan ini merupakan bentuk silaturahmi pasca-Pilkada Serentak 27 November 2024, sekaligus menyerap aspirasi masyarakat melalui dialog langsung dengan perangkat desa, Ketua RT/RW, tokoh masyarakat, dan organisasi setempat.
Bupati Dadang menjelaskan bahwa kegiatan ini seharusnya dilaksanakan lebih awal, namun sempat tertunda akibat gempa bumi di Kertasari pada September lalu. "Alhamdulillah, hari ini kita dapat melanjutkan agenda ini di Kecamatan Cikancung," ujarnya saat menyampaikan sambutan di Desa Cikancung.
Dalam kesempatan tersebut, Kang DS sapaan akrab Dadang Supriatna memaparkan capaian selama 3,5 tahun masa kepemimpinannya. Salah satu program unggulan yang ia banggakan adalah insentif guru ngaji senilai Rp 109 miliar per tahun, yang disebut sebagai anggaran terbesar se-Indonesia. Selain itu, program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan juga telah digulirkan untuk memberantas praktik rentenir di Kabupaten Bandung.
Capaian Lain dan Program Tahun 2025
Bupati Dadang juga mengungkapkan berbagai capaian lainnya, seperti pembangunan lima rumah sakit, program Besti (Beasiswa Ti Bupati), peningkatan insentif RT/RW, BPD, Linmas, dan kader PKK. Pada tahun 2025, seluruh kader PKK, yang berjumlah 51.000 orang, akan mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan dan insentif.
"Mulai Januari 2025, jika ada yang meninggal dunia, ahli warisnya akan mendapatkan santunan Rp 42 juta ditambah Rp 174 juta untuk biaya pendidikan anak. Totalnya Rp 216 juta," jelasnya.
Dadang menambahkan bahwa jaminan hari tua juga akan diberikan kepada perangkat desa, kepala desa, BPD, serta kader PKK terpilih. "Kami lakukan ini secara bertahap untuk memastikan manfaat yang optimal bagi masyarakat," ujarnya.
Fokus pada Ekonomi dan Pertanian
Di sektor pertanian, pemerintah Kabupaten Bandung akan mengalokasikan anggaran Rp 50 miliar pada tahun 2025, termasuk Rp 25 miliar hibah untuk gapoktan. Program ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat desa.
"Kami juga akan meningkatkan dana pinjaman bergulir hingga Rp 100 miliar untuk mendukung petani dalam menebus pupuk dan modal usaha," tambah Kang DS.
Dalam bidang ketenagakerjaan, Pemkab Bandung menargetkan pembukaan 10.000 lapangan kerja dalam 100 hari kerja pertama tahun 2025. "Kami siapkan pelatihan untuk wirausaha muda, termasuk program kerja ke luar negeri seperti Jepang dan Korea untuk warga yang berminat," tuturnya.
Optimisme untuk Masyarakat Sejahtera
Kang DS optimistis bahwa program-program tersebut akan mendorong kesejahteraan masyarakat Cikancung. "Kalau ada 5 persen masyarakat menjadi pengusaha, saya yakin ekonomi di desa ini akan semakin maju," katanya.
Ia juga mengingatkan pentingnya zakat mal sebagai wujud tanggung jawab sosial pengusaha terhadap kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan Rembug Bedas ini diakhiri dengan dialog terbuka antara Bupati Dadang dan masyarakat, yang berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Program ini menjadi salah satu upaya konkret Pemkab Bandung dalam mendekatkan pemerintah kepada rakyatnya. (Degul)
Posting Komentar