Pemkot Cimahi Bangun Rumah Singgah Rp 2,3 Miliar, Jadi Simbol Kepedulian Sosial
CIMAHI, RajindoNews.com – Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Sosial resmi memulai pembangunan rumah singgah sebagai bagian dari Program Strategis Daerah Tahun 2025. Ground breaking dilakukan Senin (14/7/2025) di Jalan Cipageran No. 107, Kelurahan Cipageran, Cimahi Utara. Wali Kota Cimahi Ngatiyana dan Wakil Wali Kota Adhitia Yudisthira hadir langsung dalam seremoni tersebut.
Pembangunan rumah singgah ini menelan anggaran hampir Rp 2,3 miliar dan dirancang berdiri di atas lahan 411,25 meter persegi dengan luas bangunan mencapai 221,94 meter persegi. Fasilitas dua lantai tersebut akan memiliki 25 ruangan, termasuk kamar isolasi bagi klien dengan gangguan kejiwaan. Masa pengerjaan direncanakan berlangsung selama 120 hari kerja, dari 1 Juli hingga 29 Oktober 2025.
Wali Kota Cimahi Ngatiyana menyatakan bahwa pembangunan rumah singgah ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat layanan kesejahteraan sosial di Kota Cimahi.
"Rumah singgah ini bukan sekadar bangunan fisik, tetapi simbol kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang mengalami kondisi darurat sosial," tegas Ngatiyana dalam sambutannya.
Ia juga menekankan pentingnya kualitas pembangunan serta integritas dalam pelaksanaannya.
"Kami libatkan aparat penegak hukum agar tidak terjadi penyimpangan. Kualitas bangunan juga harus dijaga. Jangan sampai satu tahun sudah rusak, kami tidak ingin itu terjadi," ujarnya.
Pembangunan rumah singgah ini turut didampingi oleh Kejaksaan Negeri Kota Cimahi dan Polres Cimahi dalam bentuk pengawasan hukum preventif, guna memastikan transparansi dan akuntabilitas proyek.
Kepala Dinas Sosial Kota Cimahi, Ahmad Saefulloh, menjelaskan bahwa rumah singgah ini akan menjadi tempat perlindungan sosial sementara yang aman, layak, dan manusiawi. Fasilitas tersebut akan menangani Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) secara terpadu, mulai dari pemenuhan kebutuhan dasar hingga rehabilitasi.
"Rumah Singgah ini diharapkan menjadi monumen keadilan sosial dan bukti kehadiran negara di tengah kelompok rentan," ungkap Ahmad dalam laporannya.
Wali Kota Ngatiyana juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung pembangunan tersebut dan menjadikan rumah singgah sebagai ruang pemulihan martabat dan harapan bagi warga yang sempat terpinggirkan. (DG)
Posting Komentar