Demo Buruh Panas, Karangan Bunga HUT KBB Dibakar: Wakil Bupati Temui Perwakilan Massa
BANDUNG BARAT, RajindoNews.com - Aksi unjuk rasa ratusan buruh yang tergabung dalam Koalisi Enam Serikat Buruh di depan Kantor Bupati Bandung Barat (KBB), Senin (23/6/2025), berlangsung panas. Salah satu karangan bunga peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 KBB dibakar massa sebagai simbol kekecewaan terhadap pemerintah daerah yang dinilai abai terhadap hak-hak pekerja.
Massa buruh memadati kompleks Pemerintah Kabupaten Bandung Barat setelah sebelumnya melakukan konvoi dari wilayah Batujajar dan Cimareme. Aksi yang dikawal ketat aparat kepolisian dari Polres Cimahi itu menyuarakan lima tuntutan utama.
Pertama, menolak dan meminta penghentian sistem outsourcing di wilayah KBB. Kedua, mendesak tindakan tegas terhadap perusahaan yang menggunakan tenaga outsourcing untuk pekerjaan inti. Ketiga, meminta penegakan hukum terhadap perusahaan yang tidak menjalankan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Keempat, menuntut evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Dinas Tenaga Kerja KBB. Dan kelima, meminta revisi Peraturan Daerah (Perda) Ketenagakerjaan dan pembuatan aturan turunannya.
Meski hanya satu karangan bunga yang dibakar, puluhan lainnya masih berjajar rapi dan dijaga oleh petugas keamanan. Aksi tersebut menjadi bentuk kritik keras terhadap Pemkab Bandung Barat atas lemahnya perlindungan terhadap pekerja.
Perwakilan massa akhirnya diterima oleh Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail, bersama Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Weda Wardiman dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Hasanudin M. Pertemuan berlangsung di ruang rapat Sekretariat Daerah.
Wakil Bupati Asep Ismail menyatakan bahwa seluruh aspirasi akan disampaikan langsung kepada Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail.
"Kami menerima aspirasi ini secara terbuka dan akan segera berkoordinasi dengan Pak Bupati. Namun, kami juga mencatat bahwa beberapa isu ketenagakerjaan berada dalam lingkup kewenangan provinsi," ujar Asep.
Hingga siang hari, massa tetap bertahan di depan kantor bupati dengan kawalan aparat, dan aksi berakhir tertib meski sempat memanas akibat aksi pembakaran simbolik. (DG)
Posting Komentar