DP3KBP2A KBB Gencarkan Pembinaan PPKBD, Fokus Tekan Risiko Stunting di Desa
BANDUNG BARAT, RajindoNews.com – Dalam upaya menekan angka keluarga berisiko stunting, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3KBP2A) Kabupaten Bandung Barat menggelar pembinaan untuk institusi masyarakat desa, yakni PPKBD (Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa) dan Pos KB Desa.
Kegiatan ini dilaksanakan pada di Gedung Serbaguna HBS Cimareme, dengan melibatkan peserta dari 165 desa se-Kabupaten Bandung Barat,pada kamis (12/6/2025).
Kepala Bidang KB DP3KBP2A, Aam Kartifah, menjelaskan bahwa pembinaan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam memberikan edukasi dan peningkatan kapasitas kepada para kader desa, khususnya dalam hal penyuluhan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi).
"Melalui KIE, masyarakat akan mendapatkan informasi terbaru mengenai program keluarga berencana dan pencegahan stunting," ujar Aam.
Aam menekankan bahwa data dan angka stunting memang menjadi kewenangan Dinas Kesehatan. Namun, DP3KBP2A tetap menjalankan perannya melalui program KBRS (Keluarga Berisiko Stunting), dengan sasaran utama pasangan usia subur yang belum mengikuti program KB.
"Contohnya, jika satu keluarga belum ikut KB dan sudah memiliki lebih dari tiga anak, maka mereka masuk kategori keluarga berisiko stunting. Kontrasepsi menjadi salah satu upaya pencegahan," jelasnya.
Aam juga mengacu pada Perpres No. 72 Tahun 2021 yang mengatur peran masing-masing instansi dalam percepatan penurunan stunting. Ia menambahkan bahwa faktor penyebab stunting tak hanya dari sisi reproduksi, tetapi juga lingkungan, seperti air bersih dan sanitasi yang menjadi domain Dinas PUPR.
"Kami di DP3KBP2A fokus pada edukasi dan pendampingan kepada keluarga-keluarga yang rentan, agar memahami pentingnya perencanaan keluarga," pungkas Aam. (DG)
Posting Komentar